Layanan Inklusi Tuna Grahita: Tuna Grahita Yang tak pernah datang terlambat

PROFIL SISWA:
Nama :Lucky Aliansah
umur : 14 tahun (kelas V)
sekolah : SDN Mriyunan Sidayu Gresik
alamat rumah: Desa Leran manyar.
ya, nama lengkapnya adalah Lucky Aliansah, anak ini biasa dipanggil dengan nama lucky, bocah 14 tahun ini mengetuk hati saya tentang arti sebuah kedisiplinan, utamanya ketika berada disekolah. bagaimana tidak, tiap hari dia sudah berada dan tiba disekolah pada pukul 05.30 wib. bisa kita lihat saja jika anak ini tiba disekolah jam segitu lalu jam pada jam berapa anak ini berangkat sekolah? sedangkan kita semua tahu jarak antara SDN mriyunan sekolahnya dengan rumahnya juga tidak dekat, sekitar 20 km dan hebatnya lagi anak ini berangkat sendirian dengan naik mobil angkutan desa (naik lend), sungguh luar biasa bukan? bagi saya itu sungguh luar biasa, karena pada waktu jam-jam shubuh rata-rata kita masih belum keluar dari selimut hangat kita masing-masing. Anak ini selalu membuat saya salut ketika bertemunya, walaupun dengan kondisi tuna grahita (ringan) tak membatasasi niat anak ini untuk giat belajar dan tak ketinggalan belajar. patut dicontoh bukan?
dan saya rasa anak ini sudah tidak salah dalam memilih sekolah, ya di SDN mriyunan inilah lucky dididik dengan baik, lucky telah mendapat banyak layanan khusus selama disekolahan, mungkin karna itu lah dia selalu betah dan tak pernah telat sekolah. selain itu lucky juga ketika sudah datang juga langsung mengambil sapu dan mulai menyapu ruang PUSPA (Pusat Pelayanan Anak *tempat bagi anak-anak ABK belajar selain di kelas reguler) dan itu juga dilakukan tiap hari. tentunya hal ini juga tidak dilakukan dengan sendirinya, lucky ini telah dididik dan diarahkan dengan penuh kesabaran oleh GPK kelas V yang bernama Chusnul Washilah. beliau adalah ibu bagi lucky ketika di sekolahan, banyak pembelajaran-pembelajaran baru yang telah diterapkan oleh lucky dari bu wasil ini. "saya rasa lucky mempunyai kesadaran sosial yang bagus, selalu nurut, walaupun mengalami keterbatasan dalam hal membaca dan berhitung tapi semangat belajarnya patut ditiru" tutur bu wasil selaku GPK kelas V.
Terkait lucky, banyak pelayanan yang telah dilakukan untuk lucky, tentunya sesuai dengan tingkat ketunaannya yakni tuna grahita ringan, adapun layanan-layanan bagi tuna grahita seperti:
- CALISTUNG (baca Tulis hitung)
- keterampilan (menempel, menggunting, kolase)
- Agama ( menghafalkan juz amma)

pembiasaan-pembiassan seperti ini diharapkan nantinya dapat membuat dan menambah tingkat kognisi siswa dan selain itu juga dapat terampil dimasyarakat ketika nanti sudah lulus di SD ini.

ini hanyalah sedikit kisah dari banyaknya kisah yang ada di SD mriyunan, semoga bermanfaat :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANJI LARAS

Naskah drama PANJI LARAS Oleh:muhammad salman al farisi (Disebuah kerajaan ada seorang raja yang sangat kuat, gagah berani, masih muda, arif, bijaksana dan belum mempunyai permaisuri. Pada suatu hari raja yang masih muda tersebut melakukan perburuan di hutan bersama pengawalnya) Raja             : pengawal! Pengawal 1 : Ya raja! Ada apa? Raja            : Begini pengawal! Hampir seharian kita berjalan dihutan ini tapi tak satu pun kita mendapatkan buruan. Pengawal 2           : ya Raja. Mungkin hewan-hewan di hutan ini sudah habis diburu raja. Raja             : Ya ! mungkin saja??.Soalnya gak ada satupun hewan yang kita temui. Pangawal 1 : Raja ! mungkin kita harus cari tempat yang jarang di lalui pemburu. Soalnya disana pasti banyak hewan buruan yang ingin kita b...
Baca selengkapnya

Teori Belajar Bruner

Belajar merupakan aktifitas yang berproses, tentu didalamnya terjadi   perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan tersebut timbul melalui tahap-tahap yang antara satu dan lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional.   Dalam memandang proses belajar, Brunner menekankan adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang. Dengan teorinya yang disebut “(Free discovery learning)” (Budiningsih,2008). Ia mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupannya. Dengan kata lain, siswa dibimbing secara induktif untuk memahami suatu kebenaran umum. Misalnya untuk memahami konsep kejujuran, siswa pertama-tama tidak menghafal definisi kata kejujuran, tetapi mempelajari contoh-contoh konkret tentang kejujuran. Dari contoh-contoh itulah siswa dibimbing untuk mendefinisikan kata “kejujuran”...
Baca selengkapnya

pandangan ki hajar dewantara tentang pendidikan dan Penerapan model belajar Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran IPA di SD

Gambar
Dalam pandangan Ki Hajar Dewantara kedewasaan bisa diartikan sebagai kesempurnaan hidup yakni kehidupan dan penghidupan anak-anak yang selaras dengan alamnya dan masyarakat. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan secara umum sebagai daya upaya untuk mewujudkan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak, menuju ke arah masa depan yang lebih baik. Kedewasaan akan tercapai pada akhir windu ketiga, yaitu tercapainya kesempurnaan hidup selaras dengan alam anak dan masyarakat. Jadi dapat diartikan bahwa pendidikan terutama berlangsung sejak anak lahir hingga anak berusia sekitar 24 tahun. “Ki Hajar menyetujui teori Konvergensi, dimana perkembangan manusia itu ditentukan oleh dasar (nature) dan ajar (nurture). Anak yang baru lahir diibaratkan kertas putih yang sudah ada tulisannya, tetapi belum jelas”, (Suwarno, 1995: 30). Selanjutnya Ki Hajar juga berpendapat bahwa perkembangan anak didik mulai dari lahir hinga dewasa dibagi atas fase-fase seba...
Baca selengkapnya