SILABUS PKN



SILABUS PKN

Sekolah                                   : .......................................................
Kelas/Semester                      : II/I
Alokasi Waktu                       : 8 x 35 Menit
Standar Kompetensi             :1.Membiasakan hidup bergotong royong
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Teknik
Bentuk Instrument
Contoh Instrument
1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
Gotong royong

·         Siswa dapat menjelaskan pentingnya manusia saling tolong menolong

·         Siswa mampu mengidentifikasi tata cara saling tolong menolong

·         Siswa dapat mengidentifikasi dengan siapa saja manusia harus saling membantu


·         Siswa mampu menyebutkan bagaimana cara saling membantu sesama

·         Siswa dapat menjelaskan pentingnya mengapa harus memililiki tenggang ras kepada orang lain

·         Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam  cara hidup bergotong royong

·         Siswa dapat menjelaskan pentingnya bergotong royong dan saling membantu

·         Siswa mampu membedakan kegiatan mana yang dikatakan gotong royong dengan yang tidak gotong royong.

·         Siswa dapat membedakan kegiatan mana yang dikatakan gotong royong dengan tolong menolong

·          Siswa mampu menjelaskan tempat dimana saja untuk dapatnya hidup bergotong royong.

·         Siswa dapat menjelaskan pen-
tingnya  hidup  rukun,  saling  berbagi,  dan  tolong-menolong.
·         Siswa mampu menjelaskan  pe-
       ngertian  gotong
           royong.

·         Siswa dapat memberikan contoh  perilaku  gotong royong

·         .Siswa dapat menunjukan sikap rukun, saling berbagi, dan tolong menolong pada teman sekelas
.
·         Siswa mampu membangun sikap rukun, saling berbagi, dan tolong menolong kepada teman-teman.

·         Siswa mampu mempertahankan sikap rukun, sling berbagi, dan tolong menolong.

·         Siswa mampu menceritakan pengalaman  membantu orang tua.

·         Siswa dapat menceritakan bahwa manusia adalah makhluk sosial

·         Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi macam-macam sikap rukun, saling berbagi, dan tolong menolong ke depan kelas setiap kelompok
kognitif
·          Menjelaskan pentingnya manusia saling tolong menolong

·         Mengidentifikasi tata cara saling tolong menolong

·         Mengidentifikasi dengan siapa saja manusia harus saling membantu


·         Menyebutkan bagaimana cara saling membantu sesama

·         Menjelaskan pentingnya mengapa harus memililiki tenggang ras kepada orang lain

·         Mengidentifikasi macam-macam  cara hidup bergotong royong

·         Menjelaskan pentingnya bergotong royong dan saling membantu


·         Membedakan kegiatan mana yang dikatakan gotong royong dengan yang tidak gotong royong.

·         Membedakan kegiatan mana yang dikatakan gotong royong dengan tolong menolong

·          Menjelaskan tempat dimana saja untuk dapatnya hidup bergotong royong.

·         Menjelaskan pen-
tingnya  hidup  rukun,  saling  berbagi,  dan  tolong-menolong.
·         Menjelaskan  pe-
       ngertian   gotong
           royong.

·         Memberikan contoh  perilaku  gotong royong

Afektif
·         .Menunjukan sikap rukun, saling berbagi, dan tolong menolong pada teman sekelas
.
·         Membangun sikap rukun, saling berbagi, dan tolong menolong kepada teman-teman.

·         Mempertahankan sikap rukun, sling berbagi, dan tolong menolong.

Psikomotorik

·         Menceritakan pengalaman  membantu orang tua.

·         Menceritakan bahwa manusia adalah makhluk sosial

·         Mempresentasikan hasil diskusi macam-macam sikap rukun, saling berbagi, dan tolong menolong ke depan kelas setiap kelompok
-Tugas   
   Individu
- Tes Lisan
- Penilaian
   Lisan

  -  Penilaian
   sikap  
   melalui  
   pengamat
   an perilaku

    - Tes
 performance
1. Apa  yang  dimaksud
hidup rukun?
2. Mengapa dengan teman
harus saling berbagi dan
tolong-menolong?
3.   Apa  yang  dimaksud
gotong royong itu?
4.   Di  mana  sikap  gotong
royong kita terapkan?
5.   Apa manfaat saling ber-
bagi  dan  tolong-me-
nolong?
8x35 Menit
(4Kali tatap muka)
  - Buku paket ( buku PKn untuk sekoah dasar kelas 2, terbitan ESIS Karangan Dra. Dyah Sriwilujeng, M.Pd) hal 1 - 22
     Orang tua Teman
     Lingkungan sekolah dst.
-Buku       Pendidikan Kewarganegaraankelas  II.  Penerbit
Cempaka Putih.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANJI LARAS

Naskah drama PANJI LARAS Oleh:muhammad salman al farisi (Disebuah kerajaan ada seorang raja yang sangat kuat, gagah berani, masih muda, arif, bijaksana dan belum mempunyai permaisuri. Pada suatu hari raja yang masih muda tersebut melakukan perburuan di hutan bersama pengawalnya) Raja             : pengawal! Pengawal 1 : Ya raja! Ada apa? Raja            : Begini pengawal! Hampir seharian kita berjalan dihutan ini tapi tak satu pun kita mendapatkan buruan. Pengawal 2           : ya Raja. Mungkin hewan-hewan di hutan ini sudah habis diburu raja. Raja             : Ya ! mungkin saja??.Soalnya gak ada satupun hewan yang kita temui. Pangawal 1 : Raja ! mungkin kita harus cari tempat yang jarang di lalui pemburu. Soalnya disana pasti banyak hewan buruan yang ingin kita b...
Baca selengkapnya

Teori Belajar Bruner

Belajar merupakan aktifitas yang berproses, tentu didalamnya terjadi   perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan tersebut timbul melalui tahap-tahap yang antara satu dan lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional.   Dalam memandang proses belajar, Brunner menekankan adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang. Dengan teorinya yang disebut “(Free discovery learning)” (Budiningsih,2008). Ia mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupannya. Dengan kata lain, siswa dibimbing secara induktif untuk memahami suatu kebenaran umum. Misalnya untuk memahami konsep kejujuran, siswa pertama-tama tidak menghafal definisi kata kejujuran, tetapi mempelajari contoh-contoh konkret tentang kejujuran. Dari contoh-contoh itulah siswa dibimbing untuk mendefinisikan kata “kejujuran”...
Baca selengkapnya

pandangan ki hajar dewantara tentang pendidikan dan Penerapan model belajar Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran IPA di SD

Gambar
Dalam pandangan Ki Hajar Dewantara kedewasaan bisa diartikan sebagai kesempurnaan hidup yakni kehidupan dan penghidupan anak-anak yang selaras dengan alamnya dan masyarakat. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan secara umum sebagai daya upaya untuk mewujudkan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak, menuju ke arah masa depan yang lebih baik. Kedewasaan akan tercapai pada akhir windu ketiga, yaitu tercapainya kesempurnaan hidup selaras dengan alam anak dan masyarakat. Jadi dapat diartikan bahwa pendidikan terutama berlangsung sejak anak lahir hingga anak berusia sekitar 24 tahun. “Ki Hajar menyetujui teori Konvergensi, dimana perkembangan manusia itu ditentukan oleh dasar (nature) dan ajar (nurture). Anak yang baru lahir diibaratkan kertas putih yang sudah ada tulisannya, tetapi belum jelas”, (Suwarno, 1995: 30). Selanjutnya Ki Hajar juga berpendapat bahwa perkembangan anak didik mulai dari lahir hinga dewasa dibagi atas fase-fase seba...
Baca selengkapnya